Dinas P3AP2KB Genjot Program Untuk Menurunkan stunting Di Kabupaten Mamuju Tengah

Agabong.com - MAMUJU TENGAH - Pola asuh kurang tepat diduga menjadi salah satu pemicu stunting di Mamuju Tengah. 

Hal ini disampaikan Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak serta Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P3AP2KB) Mamuju Tengah, Hj. Nahda. 

Menurut Nahda, dari beberapa balita yang menderita stunting berasal dari keluarga terbilang mampu. 

"Kalau saya liat yang terkena stunting rata-rata orang tuanya yang berpenghasilan diatas, " Kata Nahda ditemui di kantornya, Jl. Soekarno Hatta, Benteng, Tobadak, Senin (22/9/2023) sore tadi. 
"Jadi bukan karena tidak mampu sehingga kekurangan gizi, namun karena faktor pola asuh yang kurang tepat, " Sambungnya. 

Kata ia, mungkin karena ketidaktahuan para orang tua terkait kebutuhan gizi balitanya. 

"Kalau dilihat dari kehidupan orang tuanya, mereka bisa membeli bahan ataupun makanan bergizi, " Terangnya. 

Lanjut ia, pihaknya pun terus langkah-langkah pencegahan. 

"Kalau di dinas kami sudah ada beberapa langkah dilakukan diantaranya, Mini Loka Karya tingkat kecamatan dan pengadaan Dapur Sehat (Dashat) yang digelar di 17 Kampung Keluarga Berkualitas (Kampung KB)," Sebutnya. 

Ia berharap aksi percepatan penurunan stunting  dapat berjalan dengan baik dan membuahkan hasil.

"Itu yang kita harapkan dan semoga masyarakat juga dapat memahami sehingga angka stunting di Mamuju Tengah terus mengalami penurunan, " Pungkasnya. 

Diketahui, saat ini angka stunting di Mamuju Tengah September 2023 sebesar 28,1 persen. 

Angka ini mengalami penurunan jika dibandingkan pada Maret 2023 lalu, yakni sebesar 28,6 persen.